5 Jenis Error dalam Pemrograman yang Perlu Diantisipasi
Jakarta, Morfotech Indonesia_Pemrograman adalah proses kompleks yang sering kali melibatkan berbagai jenis error atau kesalahan. Memahami dan mengidentifikasi error ini sangat penting untuk menjadi programmer yang efisien dan efektif.
Error pada program dapat disebut sebagai kesalahan yang menyebabkan program tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Error juga dapat menyebabkan terjadinya sistem melambat dan mengurangi performa sistem. Berikut adalah lima jenis error yang umum terjadi dalam pemrograman di antaranya yaitu Logical Error, Syntax Error, Runtime Error, Arithmetic Error, dan Semantic Error.
Baca juga: Optimalkan SEO Dengan Menggunakan 5 Tools ini !
1. Logical Error
Logical Error adalah suatu masalah yang terjadi dalam logika pada program yang sedang dibangun, jenis error ini sulit dideteksi karena pada logical error ini terjadi karena adanya kesalahan dalam tata ejaan penulisan, penggunaan variabel, perhitungan yang salah, ataupun pada saat runtime, bukan itu saja kesalahan dalam penggunaan algoritma juga akan menyebabkan error jenis ini.
Ketika terjadi logical error maka program berjalan normal namun output akan mengalami kesalahan dan logical error ini cukup memakan waktu untuk memperbaikinya. Ini biasanya disebabkan oleh kesalahan logika dalam algoritma atau pemikiran yang salah tentang bagaimana kode seharusnya berfungsi. Untuk mengatasi logical error berikut di antaranya:
- Tulis terlebih dahulu ide, rumus, dan algoritma sebelum mengeksekusi program.
- Teliti kembali algoritma yang sudah ditulis untuk memeriksa kesalahan yang terjadi.
- Pastikan persyaratan sudah terpenuhi sebelum membuat program.
- Kita bisa mulai menjalankan program setelah memastikan tidak ada kesalahan pada algoritma yang akan kita pakai, dikutip dari kmtech.id, Jum'at (21/6/2024).
2. Syntax Error
Syntax error merupakan salah satu jenis error yang sering ditemukan pada bahasa pemrograman, error ini disebabkan oleh kesalahan tata bahasa dalam ejaan kata kunci atau struktur kode, namun error ini tidaklah sulit untuk di temukan karena mudah terdeteksi dan harus teliti ketika mencari error tersebut.
Pada saat menjalankan program syntax error ini membuat program menjadi tidak berjalan dengan baik. Syntax error terjadi ketika aturan syntax atau tata bahasa dari bahasa pemrograman yang digunakan tidak diikuti. Kesalahan ini biasanya ditemukan oleh compiler atau interpreter saat kode dijalankan.
Untuk mengatasi syntax error, periksa kembali kode Anda dan pastikan semua aturan syntax bahasa pemrograman diikuti. Penggunaan editor kode dengan fitur highlight syntax juga sangat membantu.
3. Runtime Error
Runtime error merupakan suatu masalah yang terjadi ketika menjalankan sebuah program. Error jenis ini terjadi disebabkan karena kesalahan dalam proses input, proses output maupun dalam perhitungan. Runtime error biasanya terjadi karena kode HTML yang digunakan pada situs web tidak kompatibel dengan browser, sehingga dapat memicu adanya kesalahan tersebut.
Dalam memperbaiki error ini programmer harus melihat kode yang sebelumnya dibuat secara teliti untuk menemukan masalahnya. Runtime error terjadi saat kode dijalankan, biasanya setelah kode berhasil melewati tahap kompilasi. Error ini menyebabkan program berhenti tiba-tiba.
4. Arithmetic Error
Arithmetic error adalah jenis error yang terjadi ketika komputer tidak dapat memproses program yang dijalankan. Arithmetic error dapat digolongkan pada runtime error karena adanya kesalahan pada perhitungan matematika oleh sistem, seperti pembagian, perkalian, penjumlahan, atau pengurangan, yang tidak bisa dilakukan atau menghasilkan hasil yang tidak valid. Error ini bisa muncul karena berbagai alasan, termasuk pembagian dengan nol, overflow, underflow, dan kesalahan representasi floating point.
Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan tanda kurang atau urutan operasi, serta tidak menggunakan angka negatif dalam melakukan perhitungan matematika untuk menghindari error.
5. Semantic Error
Sematic error terjadi karena kesalahan dalam pemrograman yang dikaitkan dengan logical error, dan dapat menghasilkan output yang tidak diinginkan atau tidak bermakna. Hasil yang dikeluarkan berbeda dengan apa yang dieksekusi pada program. Error ini dapat terjadi akibat memasukkan perhitungan dua jenis data yang berbeda, sehingga output yang dihasilkan tidak sesuai. Semantic error terjadi ketika kode yang ditulis tidak melakukan apa yang diinginkan oleh programmer, meskipun secara syntax dan logika benar. Ini terkait dengan pemahaman tentang bagaimana kode seharusnya berfungsi.
Untuk mengatasi semantic error, periksa kembali spesifikasi dan persyaratan proyek. Pastikan juga untuk memahami sepenuhnya bagaimana fungsi atau algoritma yang digunakan bekerja.
Baca juga: Apa itu Load Balancing? Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja pada Server
Error dalam pemrograman adalah bagian yang tak terhindarkan dari proses pengembangan. Dengan memahami jenis-jenis error yang umum terjadi, seperti syntax error, logical error, runtime error, type error, dan semantic error, programmer dapat lebih mudah mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dalam kode mereka. Praktik terbaik seperti debugging, penulisan kasus uji, dan penulisan kode yang jelas dan terstruktur sangat membantu dalam mengurangi dan mengatasi error ini.
Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa juga untuk menyebarkan informasi dan wawasan dalam artikel ini ke teman-teman kalian, ya! Have a nice day (EP).
Baca juga: Apa itu Gateway? Jenis dan Cara Kerjanya
Butuh jasa pembuatan aplikasi dan website hubungi: www.morfotech.id